Kamis, 03 Januari 2013

HIDROSFER


A.      Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan.  Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi  disebut hidrosfer.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.

1.        Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan. Siklus hidrologi dibedakan menjadi siklus sedang dan siklus panjang.
a.         Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut...
b.        Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.

2.        Hidrosfer di Bumi
Hidrosfer di muka bumi diantarnmya terdiri dari air permukaan , air tanah, dan laut.
a.         Air Permukaan
Air permukaan merupakan proses aliran dan juga genangan air yang terjadi pada permukaan bumi kemudian didalamnya terjadi perputaran air secara sitematis dan teratur, salah satu contohnya seperti pada aliran air sungai.
Sungai adalah massa air tawar yang mengalir secara alamiah mengikuti alur suatu lembah yang akhirnya bermuara di danau atau di laut. Sumber air sungai dapat berasal dari hujan, mata air di pegunungan, dan pencairan gletser.

Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran, sungai permanen dan sungai periodik.
·           Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
·           Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan es yang mencair.
·           Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang mencair.
·           Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
·           Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.

b.        Air Tanah
Selain permukaan di bumi, air juga terdapat di bawah permukaan bumi, yaitu di dalam celah-celah batuan dan tanah. Sumber air tanah pada umunya berasal dari proses infiltrasi air hujan. Tinggi rendahnya infiltrasi akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan air tanah. Berdasarkan tingkat kedalamannya, air tanah dibedakan atas air tanah dangkal dan air tanah dalam.
·           Air tanah dangkal disebut juga air tanah freatik, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah.
·           Air tanah dalam merupakan sekumpulan air yang terletak diantara dua lapisan yang kedap air. Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan akuifer yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar.

c.         Laut
Berdasarkan letaknya, wilayah laut dibedakan atas laut pedalaman, laut tengah dan laut tepi.
1.        Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contohnya Laut Hitam, Laut Kaspia,dan Laut Mati.
2.        Laut tengah adalah laut yang terletak diantara benua-benua.contohnya Laut Mediterania, yang terletak di antara Benua Eropa, Asia, dan Afrika.
3.        Laut tepi adalah laut yang terletak di tepian benua, seolah-olah terpisah dari lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contohnya Laut Cina Selatan.

Berdasarkan kedalamannya, laut dikelompokan ke dalam empat zona, yaitu zona litoral, neritik, batial, dan abisal.
1.        Zona litoral merupakan wilayah laut yang terletak diantara pasang surut dan pasang naik. Zona ini memiliki wilayah yang tidak pasti, oleh karena itu dinamakan zona pasang-surut.
2.        Zona neritik merupakan wilayah laut yang terletak mulai batas pasang surut terluar sampai kedalaman 200 meter. Wilayah ini sangat penting sebab memiliki potensi ikan laut yang banyak.
3.        Zona batial merupakan wilayah laut dalam. Kedalamannya lebih dari 200 meter samapi 2000 meter.
4.        Zona abisal merupakan wilayah laut dasar samudera. Kedalaman zona ini lebih dari 2000 meter.

3.        Batas-Batas Wilayah Laut
Wilayah laut suatu negara, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan potensinya secara ekonomi, debedakan atas laut teritorial, landas kontinen, dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
a.         Laut Teritorial
Laut teritorial merupakan wilayah laut yang diukur sejauh 12 mil dari garis dasar. Garis dasar adalah suatu garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau. Seara politis, laut teritorial merupakan laut yang berada kedaulatan penuh dari suatu negara yang bersangkutan.
b.        Landas Kontinen
Landas kontinen merupakan batas wilayah laut yang secara fisik masih merupakan kelanjtan dari benua (kontinen). Batas landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan jarak paling jauh 200 mil. Jika terdapat dua negara yang batas wilayahnya berupa laut tetapi kurang dari 200 mil, penentuan batas wilayah dilakukan dengan cara membagi dua wilayah tersebut sama jauhnya dari garis dasar masing-masing. Contohnya anatara Indonesia dan Malaysia batas landas kontinen di Selat Malaka.
c.         Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut bebas. Laut bebas adalah laut milik internasional sehingga semua negara yang berbatasan dengan zona ekonomi eksklusif berhak memanfaatkan sesuai dengan kemampuannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar